Federasi Bulutangkis Dunia, BWF, mendakwa delapan pemain ganda putri 'tidak mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk memenangkan pertandingan.
Keempat pasangan ganda putri itu merupakan dua pasangan Korea Selatan, satu dari Cina, dan satu dari Indonesia, bisa dijatuhi sanksi disiplin. Dalam pertandingan penyisihan terakhir di grup, yang digelar di Wembley Arena Selasa 31 Juli, para pebulutangkis itu melakukan berbagai kesalahan dasar secara terus menerus.
Beberapa diantaranya adalah servis menyangkut di jaring berulang kali terjadi maupun servis yang jauh keluar dari lapangan. Para penonton kesal dengan aksi para pebulutangkis itu dan mengeluarkan cemoohan saat ganda Cina Yu Yang/Wang Xiaoli melawan pasangan Korea Selatan Jung Kyung-eun/Kim Ha-na. Dalam pertandingan ini reli terpanjang tercatat hanya empat pukulan. Kondisi ini memaksa wasit Thorsten Berg turun ke lapangan dan memperingatkan para pemain.
Pertandingan akhirnya dimenangkan pasangan Korea Selatan dengan 21-14 dan 21-11 hanya dalam waktu 23 menit, sekaligus membuat pasangan Korea Selatan menjuarai Grup A.
Saling tuding
Baik pasangan Cina maupun Korea Selatan memang sudah dipastikan melaju ke babak perempat final. Sebagai juara Grup A maka pasangan Korea Selatan akan menghadapi pasangan Cina, Tian Quing dan Zhao Yunlei. Dengan hasil ini maka terdapat kemungkinan kedua pasangan Cina ini akan bertemu di babak final.
Korea Selatan enggan dituding sebagai biang keladi pertandingan yang tidak serius ini, setidaknya itulah sanggahan pelatih Korea Selatan Sung Han-kook. "Pemain Cina yang memulai. Situasinya sangat sulit dengan undian ini. Mereka tak ingin saling bertemu di semifinal. Mereka tak ingin hal itu terjadi," kata Han-kook. "BWF harus melakukan sesuatu atas masalah ini," sambung Han-kook lagi.
Tetapi Cina juga tak mau dituding bermain tak serius dan mengaku menyimpan tenaga untuk menghadapi pertandingan selanjutnya. "Lawan-lawan kami sangat kuat. Ini adalah kali pertama kami menghadapi mereka dan besok (Rabu 1 Agustus) sudah memasuki babak gugur," kata pemain Cina Yu Yang. "Kami sudah lolos dan kami ingin kami tak kehabisan tenaga di babak gugur," sambung dia.
Nyaris diskualifikasi
Hal yang kurang lebih sama terjadi saat ganda putri unggulan ketiga asal Korea Selatan Ha Jung-Eun/Kim Min-Jung menghadapi pasangan Indonesia Meiliana Jauhar/Greysia Polii di Grup C. Wasit Thorsten Berg untuk kedua kalinya dalam satu hari terpaksa turun ke lapangan dan memperingatkan pemain untuk bertanding lebih serius. Berg bahkan mengeluarkan kartu hitam, sebuah ancaman diskualifikasi. Beruntung, kartu itu ditarik kembali dan pertandingan berlanjut meski diwarnai protes kubu Indonesia.
Sama dengan kasus sebelumnya, pasangan Korea Selatan dan Indonesia ini sudah memastikan diri lolos ke babak perempat final. Pasangan Korea Selatan akhirnya memenangkan pertandingan dengan 18-21, 21-14 dan 21-12 sekaligus menjuarai Grup C dan di babak perempat final dan akan menghadapi pasangan Cina Yu Yang/Wang Xiaoli.
Usai pertandingan pasangan Korea Selatan tidak berkomentar apapun. Sementara Greysia Polii mengatakan dia telah mengeluarkan kemampuan terbaiknya. "Saya tak tahu apa yang terjadi. Jika demikian hasilnya, maka kami harus menerimanya," kata Greysia. "Kami sudah melakukan yang terbaik yang bisa kami lakukan," tambah dia.
Peristiwa memalukan
Sementara itu peraih medali perak bulu tangkis Inggris di Olimpiade 2004, Gail Emms, yang berada di arena untuk BBC Sport mengecam peristiwa itu. "Saya sangat marah. Peristiwa ini sangat memalukan untuk olahraga ini," kata Emms. Kejadian itu, sambung Emms, sangat tak bisa diterima. Apalagi penonton yang memadati Wembley Arena sudah membayar tiket yang tidak murah untuk menyaksikan pertandingan.
"Ini adalah Olimpiade dan jika bulutangkis ingin menyelamatkan wajahnya maka mereka harus didiskualifikasi dan pasangan di bawah mereka yang diloloskan," tambah Emms. Komite Olimpiade Internasional mengatakan keyakinannya BWF mampu mengatasi masalah ini sebagaimana mestinya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Delegasi Cina bahkan sudah memulai investigasinya, seperti dilaporkan media pemerintah negeri itu. Juru bicara Komite Olimpiade Cina mengatakan Cina secara tegas menentang sikap-sikap yang bertentangan dengan sportivitas. Langkah lebih lanjut akan diambil berdasarkan hasil investigas, demikian laporan Kantor Berita Xinhua.